Rabu, 09 September 2020

Bab.III.Hal.2 Mencoba menjahit luka

2. Mencoba menjahit  luka


Aku sekarang telah selesai es em a, tapi apa yang akan kukerjakan? Dengan modal nekad kucoba mendaftar ke pegawai negeri. Kebetulan ada pembukaan penerimaan pegawai negeri baru, departemen dalam negri.

 Setelah mengikuti test, dari enam ribu peserta nya, Alhamdulillah, Aku dinyatakan lulus seleksi. 

Sambil menunggu panggilan dan SK nya, Aku berdagang ke Ketapang. Membawa kaos oblong yang kujual dengan cara obral disana. Dua minggu sekali, Aku berangkat dari Ponti ke Ketapang. Selain itu Aku juga masuk ke Kuching, membeli pakaian bekas yang disebut lelong, kemudian kujual kembali ke daerah-daerah, termasuk Ketapang.

Tengah malam diatas kapal "Badai," yang melaju cepat diatas lautan. Angin kencang menerpa wajah, sesekali semburan air menyapu muka, Aku menatap kosong dalam kegelapan malam. Nun jauh ditengah lautan, diantara kerlip lampu kapal di keheningan malam. Fikiran ku menerawang.  



Pekat malam
Gelap gulita ditengah lautan
Aku tercenung menatap kosong kehampaan

Cinta, dimanakah kucari  Dia?
Apakah pada debur ombak lautan
Pada pekat nya malam
Pada angin yang bertiup kencang

Tengah malam aku menjerit
Melepaskan sesak yang menghimpit dada
Tapi suara ku hilang
Ditelan kedukaan



Benarkah kau masih mengingatku, ? ...

Apakah arti hidup?  Apakah arti kelahiran ku? Apakah arti cinta?

Hidup bagiku adalah perjuangan panjang menuju suatu capaian, tapi apa?  Apa yang telah kucapai sampai hari ini? Aku tak pernah punya target dan cita - cita dalam hidup. Aku menjalani hidup seperti air mengalir. Tak pernah kupahami tentang target dalam hidup. Yang ku tahu hanyalah, aku ingin berbuat sesuatu untuk keluarga ku, itu saja. 

Barangkali hikmah kelahiran belum juga kutemukan. Untuk apa aku dilahirkan? Apakah Aku ditakdirkan berbuat sesuatu yang besar? Sesuatu yang berarti? Bukankah Islam  mengajarkan bahwa :" Kami ciptakan Jin dan Manusia, hanya untuk menjadi penyembah kepada Ku?"  Dimanakah Aku sekarang? Apakah  Aku sudah menjadi hamba yang baik?

Dan Cinta? Apakah ia hadir dalam suatu episode dari kehidupan manusia?  Hanya sekedar melintas, dan meningalkan rasa sakit yang sulit untuk diobati?

Renungan ku terputus, ketika ombak besar datang dan menyiram ku sampai basah kuyup malam itu. Aku pindah dari tempat duduk ku, dan masuk kedalam, mencari tempat merebahkan badan, lalu terlelap keletihan.